JENIS RUMAH ADAT TOLAKI
Jenis-jenis tempat berlindung dan
tempat tinggal telah banyak mendapat perhatian dari para antropolog. Aneka
bentuk perlindungan telah teridentifikasi dalam bentuk literatur antropologi
beteckning. Hasil identifiksi tersebut menunjukan bahwa, tempat
tinggal/berlindung yang terbuat dari kayu, bambo serat, jerami serta kulit kayu
dapat dijumpai disetiap benua. Rumah yang terbuat dari tanah liat dapat
dijumpai di daerah-daerah yang sangat kering sekali dengan curah hujan sangat
rendah (afrika).
Secara antropologis, bentuk rumah
manusia dikelompokan ke dalam tiga jenis, yaitu: rumah yang setengah dibawah
tanah (semi-subterranian dwelling), rumah diatas tanah (suface dwelling), rumah
diatas tiang (pile dwelling). Dari sudut penggunaannya, tempat berlindung
dibagi tiga golongan, yaitua: tadah angin, tenda atau gubuk yang bisa dilepas,
dibawa dan dipasang lagi; serta rumah untuk menetap. Rumah untuk menetap
memiliki beberapa fungsi sosial. Diantaranya rumah tempat tinggal keluarga
inti, tempat tinggal keluarga besar, rumah suci, rumah pemujaan, rumah tempat
berkumpul umum serta rumah pertahanan.
Secara universal rumah tinggal
dikalangan suku bangsa Tolaki disebut Laika (Konawe) dan Raha (Mekongga), yang
berarti rumah ada juga istilah yang menunjukan rumag seperti poiaha. Pada masa
lalu laika pada orang Tolaki masih dikenal oleh beberapa daerah ini dapat
ditelusuri dari toponimi daerah seperti Desa Laikaaha Kecamatan Ranomeeto
Konawe Selatan di daerah ini pernah berdiri laika aha atau rumah induk yaitu
rumanya penguasa Kerajaan Konawe daerah sebelah barat Tambo tepuliano Oleo
Kerajaan Konawe yaitu Sorumba bekas rumah tersebut masih dapat kita saksikan
secraa arkeologis. Terdapat juga nama daerah yang menggunakan nama Desa
Laikaaha terletal di Kecamatan Uepai Kabupaten Konawe Sekarang hal ini sesuai
sumber yang diungkapkan oleh Paul und Frederic Sarasin (1904) yang merupakan
rumah kepala adat atau kepala suku (Pu’u tobu). Bentuk tipologi rumah adat juga
pernah berdiri di daerah Wawonggole yang dikenal dengan laika sorume. Pada
paruh tahun 1904-1960an di daerah ini masih kita jumpai rumah-rumah penguasa
seperti laika Kataba salah satunya Kataba Pu’u tobu Tongauna, Kataba Sembe
Benua, dll. Rumah tinggal ini ada beberapa jenis yang dapat dijelaskan sbb:
a. “Laika Mbu’u” (rumah induk atau
rumamh pokok)
Laika mbu’u (di konawe), laika raha
(di mekongga/kolaka), artinya rumah pkok. Disebut demikian karena bentuknya
lebih besar daripada rumah biasa. Rumah semacam ini didirikan dipinggir kebun
atau ladang menjelanga akan dimulainya panen dan biasanya ditempati oleh
beberapa keluarga.
b. Rumah di kebun “Laika Landa”
Laikan landa, yakni jenis rumah
tinggal yang didirikan ditengah-tengah atau dipinggir kebun dan didiami oleh
satu keluarga. Rumah ini ditempati selama proses pengolaan kebun sampai
selesai. Setelah selesai panen dan padi sudah selesai disimpan dilumbung padi
(o’ala), rumah ini biasanya ditinggalkan jadi laika ini bukan tempat tinggal
permanen.
c. Patande
Laika patande adalah jenis rumah
yang didirikan titengah-tengah kebun sebagai tempat istirahat. Bentuk
konstruksi bangunannya lebih kecil daripada laika landa di atas.
d. Laika kataba
Laika kataba adalah jenis rumah
papan. Bahan-bahannya terdiri dari balok dan papan. Rumah ini didirikan dengan
memakai sandi atau kode tertentu, jenis rumah ini masih kita temukan di daerah
kabupaten konawe di kelurahan lawulo, kecamatan anggaberi yang dibangun oleh
Dr. H. Takahasi Rahmani, M.Ph.
e. Rumah penguburan (Laika sorongga
atau laika nggoburu)
Laika sorongga atau laika nggoburu
yaitu rumah makam bagi raja (mokole/sangia) pada masa laludi kerjaan konawe
atau rumah makam bagi keluarga raja, pada rumah tersebut tinggal beberapa rumah
tangga budaknya untuk menjaga makam tersebut yang di dalamnya terdapat soronga.
Pada masa lalu rumah soronga atau laika nggoburu terdapat didaerah meraka
wilayah Kecamatan Lambuya sekarang.
f. Rumah Pengayauan “Laika Mborasaa”
Laika Mborasaa, adalaha jenis rumah
yang didirikan pada suatu tempat sebagai tempat penjagaan dan sebagai tempat
istirahat bagi orang-orang yang telah melaksanakan tugas mengayau (penggal
kepala) ke beberpa tempat di daerah sulawesi tenggara. Pada zaman dahulu pra
pemerintahan Belanda, rumah ini sering menjadi sasaran para penjahat untuk
merampok orang-orang yang hendak lewat istirahat di laika mborasa’a untuk
istirahat. Jenis rumah ini hanya satu buah yaitu bertempat di lalondae
(kabupaten kolaka sekarang), jenis rumah ini sudah tidak ditemukan lagi.
g. Rumah tempat tinggal Raja
“Komali”
Komali adalah jenis laika owose
(rumah besar), khusus untuk tempat tinggal Raja. Rumah semacam ini tinggi dan
kuat. Bahan-bahannya tetrdiri dari kayu, bambu dan atapnya terbuat dari rumbia.
Pada bagian tertentu rumah ini ditemukan ukiran (pinati-pati).
h. Laika wuta
Laika wuta adalah jenis rumah tempat
tinggal yang lebih kecil dari laika landa. Bentuk atapnya seperti rumah jengki.
i. Raha Bokeo rumah Raja di daerah
Mekongga Kolaka
Raha bokeo (di kolaka), adalah jenis
rumah tempat tinggal raja-raja (bokeo) Mekongga di Kolaka, ukurannya besar
jumlah tiangnya 70 buah, yang terdiri rumah induk 25 tiang, ruang tambahan
(tinumba) atau ancangan 20 tiang (otusa), teras depan (galamba) 10 tiang dan
dapur (ambolu) 15 tiang. Sedangkan raha bokeo untuk ukuran sedang jumlah
tiangnya 27 buah, yang terdiri dari rumah induk 9 tiang, ruang tambahan
(tinumba) 6 tiang, teras depan (galamba) 3 tiang dan dapur 9 tiang.
j. O’ala (tempat penyimpanan padi)
O’ala yaitu jenis rumah penyimpanan.
Yang dimaksud rumah penyimpanan adalah segala bangunan yang dipergunakan untuk
tempat menyimpan benda-benda keperluan hidup. Bangunan ini antara lain adalah
tempat menyimpan padi yang disebut o’ala (ala mbae) berarti lumbung padi.
k. Laika walanda (rumah panjang gaya
arsitek Belanda)
Laika walanda adalah jenis rumah
panjang. Laika walanda juga dikenal dengan rumamh pesangrahan yaitu rumah yang
biasanya digunaka oleh orang-orang Belanda untuk bersantai seperti berdansa
ataupun pesta. Pada ruang tengah sepanjang rumah ini ada runag kosong, sedang
dibagian kiri dan kanan terdapat ruang istirahat yang lantainya setinggi
pinggang dan berpetak-petak. Model rumah ini seperti asrama memanjanng.
l. Laika mbondapo’a
Laika mbondapo’a adalah jenis rumah
panggung tempat memanggang kopra. Bentuknya seperti rumamh jengki yang tidak
memiliki diding (orini). Lantainya lebih agak tinggi dari dasar tanah. Pada
saat pemakaiannya, panggung ini diselubungi daun kelapa sambil memberi
pengapian dibawahnya.
Rumah tinggal suku Tolaki adalah
rumah panggung yang berbentuk persegi empat panjang. Karena pada masa lalu
belum dikenal ukuran meter, maka pembuatan rumah diukur dengan depa, misalnya 5
x 7depa dan seterusnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar